Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi yang banyak obyek wisatanya dan dinyatakan sebagai daerah tujuan wisata ke dua di Indonesia, setelah Bali. Di Yogyakarta banyak terdapat obyek wisata baik wisata alam maupun wisata budaya. Berbagai obyek wisata alam yang berada di wilayah DIY anatara lain Kaliurang, Pantai Glagah, Pantai Parangtritis dan obyek-obyek wisata alam yang lain. Sedang wisata budaya yang ada antara lain Candi Prambanan, Kraton, dan tempat-tempat lain yang menonjolkan budaya sebagai andalannya. Selain itu juga ada berbagai pertunjukkan budaya seperti tari tradisional, upacara tradisional seperti sekaten dan labuhan, sendratari Ramayana di Prambanan dan masih banyak lagi.
Bagi DIY sebenarnya tidak sulit untuk mengembangkan pariwisata karena dukungan dengan banyaknya obyek-obyek wisata yang telah disebutkan tadi. Tinggal bagaimana pengembangan dan pemasarannya supaya menarik lebih banyak wisatawan. Dengan diadakannya program pariwisata oleh pemerintah, banyak daerah-daerah wisata yang mulai berbenah yang pelaksanaannya melalui instruksi atau peraturan pemerintah daerah dalam hal ini adalah Dinas Pariwisata.
Pengunjung wisatawan mancanegara ke DIY semakin meningkat. Untuk memberikan pelayanan tamu wisata agar betah tinggal lama perlu diperhatikan sarana dan fasilitas yang tersedia. Seperti penginapan, hotel yang berbitang maupun hotel non bintang. Di Yogyakarta sendiri terdapat beberapa hotel berbintang seperti Ambarukmo, Garuda, Sahid. Selain hotel berbintang juga masih banyak juga hotel-hotel kelas melati dan penginapan yang tersebar di berbagai wilayah DIY.
Pengembangan pariwisata di DIY tentunya akan membawa dampak terhadap kehidupan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar obyek-obyek wisata. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif akibat adanya obyek wisata yang dekat dengan masyarakat tersebut. Namun untuk membuat DIY tetap menjadi primadona pariwisata di Indonesia banyak obyek-obyek wisata yang harus dibenahi maupun dilengkapi sarana dan fasilitasnya. Upaya dinas pariwisata untuk melakukan itu sudah Nampak meski belum maksimal, namun hasilnya bisa dilihat bahwa perkembangan obyek wisata di DIY cukup bagus. Obyek wisata yang baru-baru ini menjadi sorotan adalah wisata Lava Tour Merapi dan Pantai-Pantai di Gunungkidul.
Dengan makin banyaknya pilihan obyek wisata yang ada di DIY diharapkan mampu menarik wisatawan lebih banyak lagi dan betah berada di Yogyakarata untuk berwisata. Transportasi juga merupakan salah satu faktor penting dalam pariwisata. Di DIY sendiri untuk akses transportasi lumayan lengkap. Adanya bandara Adi Sucipto memungkinkan wisatawan dari berbagai daerah lain di Indonedia bahkan negara lain untuk menuju DIY. Lalu ada dua stasiun kereta api, Stasiun Tugu dan Lempuyangan. Untuk Stasiun Tugu merupakan stasiun yang letaknya berada di sebelah utara Maliobor. Jadi dengan dekatnya stasiun dan salah satu obyek wosata belanja terbesar di Yogyakarta ini akan semakin memudahkan akses wisatawan. Lalu ada terminal lama Umbulharjo dan terminal Giwangan yang merupakan dua terminal besar yang ada di Yogyakarta. Selain itu masih ada juga terminal-terminal lain yang letaknya menyebar di berbagai daerah. Untuk kebndaraan dalam kota sendiri bermacam-macam adanya. Mulai dari kendaraan modern dengan mesin hingga tenaga asli manusia 100%. Selain bus kota dan angkutan umum sekarang di Yogyakarta terdapat transportasi yang cukup baik yaitu Transjogja, yang berwarna hijau kombinasi kuning dan hanya berhenti di shelter-shelter Transjogja yang tersebar di berbagai titik. Lalu ada juga angkutan tradisional seperti anding dan becak yang tidak memakai tenaga mesin.
Banyak hal yang harus diperhatikan oleh pengelola obyek wisata, dinas pariwisata, pengunjung maupun warga sekitar untuk menunjang kemajuan wisata. Seperti ketersediaan fasilitas, sarana, dan kebersihan juga kenyamanan. Di berbagai obyek wisata di DIY sekarang ini baik akses, fasilitas, dan sarana sudah cukup baik tinggal bagaimana perawatannya saja. Dengan kesiapan penunjang fasilitas dan sarana di obyek wisata tersebut akan menimbalkan perasaan nyaman bagi pengunjung sehingga wisatawan tidak kecewa dan mearasa puas juga betah.Sehingga akan berakibat baik bagi pariwisata di DIY.
Selama ini mungkin wisatawan ketika berkunjung ke Yogyakarta hany mengenal obyek-obyek wisata yang sudah terkenal sejak dulu. Biasanya wisatawan akan mengunjungi Kraton, Prambanan, Malioboro, Parangtritis. Namun sekarang ini juga pemasaran dan promosi wisata lain di DIY juga membuat beberapa daerah tujuan wisata lain banyak dikunjungi wisatawan. Akhir-akhir ini banyak wisatawan yang berkunjung ke lava tour Merapi untuk melihat bagaimana sisa-sisa erupsi Gunung merapi 2010 kemaren. Selain itu di daerah Gunungkidul juga ditawarkan banyak opantai yang tak kalah indah dengan Parangtritis yang ada di Bantul. Pantai-pantai seperti Sundak, Siung, Drini, Sepanjang ,dll. Menyusul pantai Baron, Krakal dan Kukup yang sudah mulai dikenal terlebih dahulu di wilayah Gunung Kidul. Dengan mulai meratanya dan menyebarnya obyek-obyek wisata yang dikunjungi ini membuat perkembangan parisata DIY menjadi semakin maju pesat dan semakin baik. Pariwisata tidak hanya berpusat di wilayah tertentu saja namun sudah mulai menyebar ke pelosok-pelosok berkat adanya promosi maupun penawaran. Dan semakin kompleksnya obyek wisata, ada wisata alam, budaya,pendidikan dan belanja membuat makin berwarna dunia pariwisata di DIY.
Dengan banyaknya obyek wisata tersebut maka diharapkan pariwisata di DIY kembali meningkat mengingat di DIY beberapa tahun ini digunjang bencana seperti Erupsi Merapa 2010 dan Gempa Bantul 2006 yang membuat wisatawan mempunyai rasa takut untuk berkunjung ke Yogyakarta. Namun dengan keindahan dan kekhasan Yogyakarta dengan berbagai obyek wisatanya ini mampu menjadi daya tarik untuk memikat wisatawan agar dating kembali ke DIY.